SYAIR YANG MEMBUAT RASULLAH
MENANGIS
Seorang lelaki
mendatangi Rasulullah SAW mengadukan bahwa ayahnya telah mencuri hartanya.
Rasulullah kemudian bertanya kepadanya, ''Pergilah dan datanglah kemari bersama
ayahmu.''
Ketika lelaki tadi
pergi, Malaikat Jibril datang menemui Rasulullah dan bersabda, ''Wahai
Muhammad, Tuhanmu mengucapkan salam kepadamu dan berfirman, 'Jika orang tua
anak tersebut tiba, maka tanyakanlah apa yang telah dia ucapkan dalam hatinya
yang tidak terdengar oleh kedua telinganya'.'' Setelah berkata demikian,
Malaikat Jibril pergi. Tidak lama kemudian, lelaki tadi datang bersama ayahnya.
Nabi SAW kemudian bertanya kepada ayah lelaki tadi, katanya, ''Mengapa anakmu
mengadu bahwa engkau mencuri hartanya?''
''Ya Rasulullah,
tanyakanlah kepadanya, harta itu aku dermakan kepada siapa; kepada salah
seorang bibinya atau untuk diriku sendiri?'' jawab ayah lelaki tadi.
''Perkenankanlah aku untuk tidak membahas hal ini, tetapi ceritakanlah kepadaku
apa yang kau ucapkan dalam hatimu yang tidak didengar oleh kedua telingamu?''
tanya Rasulullah sebagaimana yang diajarkan Malaikat Jibril sebelumnya.
''Demi Allah wahai
Rasulullah, Allah selalu membuat kami semakin yakin kepadamu. Aku memang telah
mengucapkan sesuatu dalam hatiku yang tidak didengar oleh kedua telingaku,''
jawabnya.
''Sampaikanlah, aku akan
mendengarkannya,'' jawab Nabi SAW.
Tidak diduga, ternyata ayah lelaki tadi
kemudian membacakan sebuah syair yang bagus yang ditujukan kepada sang anak
buah hatinya:
Ketika engkau lahir,
aku memberimu makan
Dan ketika engkau
tumbuh dewasa, aku selalu menjagamu
Engkau diberi minum
dari jerih payahku
Jika malam hari engkau
sakit
Maka, sepanjang malam
aku tidak tidur
Bergadang memikirkan
penyakitmu
hingga tubuhku
sempoyongan karena kantuk
Seakan-akan aku yang
sakit, bukan kau
Air mataku pun
mengalir deras
Dan jiwaku khawatir
kau akan mati
Padahal Dia tahu bahwa
ajal akan tiba sesuai waktunya
Saat engkau mencapai
usia yang tepat
Saat di mana
kuharapkan dirimu
Kau balas diriku
dengan kekejaman dan kekasaran
Seakan-akan engkau
pemberi nikmat
Dan yang dermawan
Andai saja ketika tak
dapat ku penuhi hakku sebagai ayah
Kau perlakukan aku
sebagai tetangga
Yang hidup
berdampingan
Mendengar syair yang
dibacakan ayah lelaki tadi, tidak terasa Rasulullah pun meneteskan air mata dan
berkata kepada anak tersebut, ''Dirimu dan hartamu adalah milik ayahmu.''
Laki-laki itu pun
tertunduk lesu dan merasa malu. Ia kini menyadari betapa besar curahan kasih
sayang orang tuanya kepada dirinya. Karena kesadarannya telah terbuka, maka
hartanya itu diikhlaskan kepada ayahnya. Dan, lelaki beserta orang tuanya pun
akhirnya minta izin pergi meninggalkan Nabi SAW dengan perasaan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar